Protista
I.
PROTOZOA (Protista yang menyerupai hewan)
Berdasarkan pergerakannya, protozoa
dikelompokkan menjadi:
a. Flagellata
yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
b. Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki
semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk
kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel.
Contoh: Amoeba
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
c. Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut
getar).
Contoh:
Paramaecium
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Protista
ini berukuran sekitar 50-350ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti
(Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti
kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi,
dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan
metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
d. Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa
mampu membentuk spora.
Contoh:
Plasmodium sp
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.png)
II.
ALGA (Protista
yang menyerupai tumbuhan)
Alga merupakan Protista mirip
tumbuhan karena memiliki klorofil dan bersifat fotosintetik.
CIRI-CIRI:
1. Memiliki
klorofil sehingga bersifat autotrof.
2. Ada
yang uniselluler dan ada juga yang multiseluller.
3. Digolongkan
ke dalam Thallophyta (belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun).
4. Memiliki
dinding sel dan nukleus yang diselubungi oleh membran.
5. Bersifat
stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa
alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagellum.
6. Menghasilkan
banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas
perubahan lingkungan atau serangan pengganggu.
7. Pada
tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan
pektin.
8. Alga
memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu,
berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran.
9. Di
dalam sel alga terdapat berbagai plastida, yaitu organela sel yang mengandung
zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada ganggang adalh kloroplas yang
mengandung pigmen klorofil.
10. Pigmen-pigmen
lain yang terdapat pada sel-sel alga adalah:
· Fikosianin : Warna biru
· Xantofil :
Warna kuning
· Karoten :
Warna keemasan
· Fikosantin : Warna Pirang
· Fikoeritrin :
Warna merah
11. Dalam
perairan ganggang merupakan penyusun fitoplankton yang biasanya melayang –
layang didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut
neustonik.
12. Alga
ditemukan di air tawar, air laut, menempel pada tempat-tempat yang basah atau
lembab.
a. Alga
hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta).
Contoh: Ulva
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg)
b. Alga
merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg)
c. Heterokontophyta,
meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya.
Contoh: Macrocystis.
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.jpg)
III.
Protista yang menyerupai jamur
Protista mirip jamur tidak
dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda.
Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip
amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
Jamur protista dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
a. Myxomycota (Filum Jamur Lendir)
Jamur lendir terdapat banyak di
hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.
Jamur lendir ini mempunyai dua tipe
yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup
Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu
masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi
menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk
membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat
kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut
terdiri dari sel yang haploid.
Contohnya adalah: Dictyostelium
discoideum
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg)
b. Oomycota
(Filum Jamur Air)
Oomycota
merupakan jamur yang hidup di tempat lembab (air). Ciri-cirinya:
a.
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam
jumlah banyak.
b.
Dinding selnya terdiri dari selulosa
c.
Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk
berenang.Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi
membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Contoh
jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium.
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image017.jpg)
Saprolegnia
= Jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air
![](file:///C:/Users/Thoshiba/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image019.jpg)
Phytophthora=
Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit.
0 comments:
Post a Comment