PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DAN
BEBERAPA TEKNIK LABORATORIUM
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
Lembar Pengesahan
Judul percobaan : Pengenalan alat
laboratorium dan beberapa teknik laboratorium
Tempat percobaan : Laboratorium Kimia Dasar
Tanggal
percobaan : 31 oktober 2013
Nama : Septina Damayanti
NPM :1317031076
Jurusan :Matematika
Fakultas :
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kelompok : 3
Bandar
Lampung, 31 Oktober 2013
Mengetahui
Asisten
I.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di laboratorium.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya seorang praktikan harus mengenal
alat-alat yang akan dipergunakan. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam
laboratorium ini sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya
adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan.
Agar penelitian berjalan dengan lancar dan
kita mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian dan juga harus memahami fungsinya. Praktikan
pun harus mengetahui cara membersihkan peralatan serta menyimpan pada tempatnya. kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat, oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium
kimia.
tuju
Tujuan
2. Membandingkan ketepatan (akurasi) alat ukur volume zat cair
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya
setiap alat memiliki nama yang menunjukan kegunaan alat, prinsip kerja atau
proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur
biasanya diakhiri dengan kata meter, seperti thermometer, hygrometer,
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi
tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph. Dari
uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada alat menggambarkan mengenai kegunaan
alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan (Anonim,
2008).
Eksperimen
dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di
laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia
pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan
dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi
ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen
merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini.
Pengajaran
metode sains melalui metode praktik laboratorium dapat berperan sebagai
(Wahyudi, 2011)
Agar penelitian berjalan dengan lancar dan
kita mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian dan juga harus memahami fungsinya. Praktikan
pun harus mengetahui cara membersihkan peralatan serta menyimpan pada tempatnya (Middlecamp,dkk,1985).
Adapun peralatan dasar dalam laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Gelas Kimia
Gelas kimia berfungsi
Mengukur Volume larutan yang
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi (Sutrisno, dkk, 2010).
2. Gelas Ukur
Gelas ukur
berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu, gelas ukur tidak dapat digunakan
untuk memanaskan larutan atau zat cair seperti halnya gelas kimia (Sutrisno, dkk,
2010).
3. Labu Erlenmeyer
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menyimpan dan
memanaskan larutan (Sutrisno, dkk,
2010).
4. Buret
Buret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume
tertentu biasanya digunakan untuk titrasi (Sutrisno, dkk, 2010).
5. Pipet
Volumetri
Pipet volumetri berfungsi untuk mengambil zat dengan volume
yang telah ditentukan dengan ketelitian yang lebih tinggi.
6. Corong
Corong berfungsi untuk menyaring campuran reaksi kimia (Sutrisno, dkk, 2010).
7. Batang pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia (Day, 1998).
Terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia (Day, 1998).
8. Tabung Reaksi Tabung
reaksi berfungsi untuk mencampur atau memanaskan zat-zat
dalam jumlah kecil. Jika dipakai sebagai wadah suatu zat yang dipanasi, tabung
reaksi harus dipegang dengan penjepit atau klem (Brady, 1998).
9. Kaki Tiga
Kaki tiga
berfungsi
untuk menyimpan kawat kasa dipermukaan atasnya saat akan dilakukan proses
pembakaran.
10. Kawat Kasa
Kawat kasa berfungsi sebagai alas dalam penyebaran
panas yang berasal dari bunsen (Sutrisno,
dkk, 2010)
11. Termometer
Termometer berfungsi dalam
pengukuran suhu. Dalam laboratorium kimia dasar yang di ukur bukanlah badanatau
ruangan melainkan suhu suatu larutan.
12. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
13. Pipet
tetes
Untuk mengambil cairan dalam skala teteran kecil dengan mengukur
volume yang teliti.
14. Pembakar
Spritus
Sumber api untuk memanaskan zat-zat kimia.
15. Pipa U
| Disiapkan dan diberi tanda A, B, dan C
Pipa U berfungsi untuk menghubungkan tabung reaksi dan
sebagai media pemindah pada proses reaksi.
Teknik dasar bekerja di laboratorium
1.
Cara
memanaskan cairan
Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping
(meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan
menambahkan batu didih kedalam gelas kimia.
2.
Penambahan
cairan dalam tabung reaksi
Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada
praktikan baik diri sendiri maupun orang lain. Jepit tabung reaksi pada bagian
dekat dengan mulut tabung tabung. Posisi tabung ketika dipanaskan agak miring,
aduk dan sesekali kocok.
3.
Pemanasan
cairan dalam gelas kimia dan labu erlenmeyer
Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil
cairannya digoyang-goyangkan perlahan sesekali diangkat bila mendidih.
4.
Cara
membaca volume pada gelas ukur
Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan
dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan.
5.
Cara
menghirup bau zat
Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara
langsung, gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.
6.
Cara
menggunakan neraca analitis
-
Nolkan
terlebih dahulu neraca tersebut
-
Letakkan
zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
-
Baca
nilai yang tertera pada layar monitor neraca
-
Setelah
digunakan, nolkan kembali neraca tersebut (sumardjo, 2010).
III. METODE PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur 50 ml, gelas ukur volume 100 ml,
gelas kima volume 100 ml, gelas piala volume 100 ml dan pipet tetes.
Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah aquades dan tisu.
3.2 Diagram Alir
Gelas ukur, gelas kimia, gelas piala dan 3 buah labu takar
| Disiapkan peralatan tersebut
Gelas ukur, gelas kimia, gelas piala dan 3 buah labu takar
| Disiapkan peralatan tersebut
Gelas ukur, gelas kimia, dan gelas piala
| Diisi
dengan aquades sampai
Gelas ukur, gelas kimia, dan gelas piala
yang telah diisi aquades
|
3 3 buah labu takar 50 ml
| Disiapkan dan diberi tanda A, B, dan C
Labu takar A
| Dituangkan
aquades dari gelas
Labu takar B
| Dituangkan aquades dari gelas piala
Labu takar C
| Dituangkan
aquades dalam
Labu takar A, B, dan C
| Diamati dan dibandingkan tingkat akurasinya
Hasil
Daftar pustaka
Sumardjo, Darmin. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta: EGC
Brady, E. James.
(1999), Kimia Universita Asas dan Struktur,
Binapura Aksara : Jakarta.
Middlecamp, Catherine dkk, (1985), Panduan
Belajar Kimia Dasar, PT Gramedia: Jakarta.
Wahyudi, Adi Ribut. 2011. “Pengajaran
Sains di Laboratorium”.
http://septiguswara.blogspot.com/2012/01/pengenalan-alat-di-laboratorium.html
http://restuprayogiindonesia.blogspot.com/2013/05/praktikum-kimia-dasar-pengenalan-alat.html
1.1
ajs
0 comments:
Post a Comment