Valentine's Day Pumping Heart Spirit of Septina: MATEMATIKA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA (tugas pertama saya menjadi Mahasiswa)

Friday, 18 October 2013

MATEMATIKA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA (tugas pertama saya menjadi Mahasiswa)


MATEMATIKA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

NAMA                 : SEPTINA DAMAYANTI
NPM                    : 1317031076
JURUSAN           : MATEMATIKA
FAKULTAS         : MIPA


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Matematika dalam Membangun Karakter Bangsa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandar Lampung, Agustus 2013
Penulis





BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dewasa ini marak dibicarakan degradasi karakter manusia Indonesia.. Perilaku kurang terpuji setiap hari menjadisajian berita media masa, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, suap, budaya instan,tawuran, pemerkosaan, narkoba, dan masih banyak lagi. Kian mencemaskannya budayadan karakter anak negeri ini, menuntut kita (para pendidik) untuk lebih peduli dan seriusdalam menyemaikan kembali karakter bangsa yang bersendikan nilai-nilai luhur bangsa. Matematika sebagai wahana pendidikan tidak hanya dapat digunakan untukmencerdaskan siswa saja, tetapi juga mempunyai potensi untuk membentuk karaktersiswa. Oleh banyak kalangan, pelajaran matematika diyakini memiliki nilai-nilaitertentu yang amat penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa.Namun sayang, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika sehari-hari, sekolah lebih sibuk dengan aspek kognitif saja, sehingga aspek yang lebih mendasar, yaitu pembentukan dan pengembangan karakter siswa kurang tersentuh.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimanakah peran matematika dalam membentuk karakter.


BAB II
ISI MAKALAH
A.    Pembahasan
Karakter adalah sifat-sifat kejiawaan, akhlak atau budi pekerti, tabiat dan watak. Karakter inilah yang membedakan antara individu satu dengan individu lain di dunia ini. Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Bagaimanakan Peran Matematika dalam Pembentukan Karakter?
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Dengan bernalar anak bisa bisa membedakan ini baik atau buruk, bermanfaat atau tidak. Bahkan dengan bernalar anak bisa mengambil tindakan dari permasalahan yang ada. Dengan demikian tahap demi tahap perkembangan karakter anak mulai terbentuk.
Matematika merupakan bidang studi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Matematika adalah dasar untuk memudahkan belajar bidang studi lain. Dengan kata lain, orang yang mahir dengan matematika akan mudah mempelajari pelajaran lain.
Matematika mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, Setiap orang memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, berhitung, menghitung isi dan berat, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, menggunakan kalkulator dan komputer dan sebagainya. Selain itu, matematika dapat membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya.
Bagi para orang tua matematika dapat digunakan dalam berdagang dan berbelanja, dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti membaca grafik dan persentase, dapat membuat catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain. Kalau diperhatikan pada berbagai media massa, seringkali informasi disajikan dalam bentuk persen, tabel, bahkan dalam bentuk diagram. Dengan demikian, agar orang dapat memperoleh informasi yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai persen, cara membaca tabel, dan juga diagram.
Sejalan dengan kemajuan jaman, tentunya pengetahuan semakin berkembang. Supaya suatu negara bisa lebih maju, maka negara tersebut perlu memiliki manusia-manusia yang pandai teknologi. Untuk keperluan ini tentunya mereka perlu belajar matematika sekolah terlebih dahulu karena matematika memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan teknologi itu sendiri. Tanpa bantuan matematika tidak mungkin terjadi perkembangan teknologi seperti sekarang ini, taat asas, disiplin, keseimbangan, kreatif dan inovatif.
Matematika yang selama ini hanya dimaknai sebagai mata pelajaran biasa disekolah, sebenarnya bisa jadi sarana membangun karakter siswa, selain itu dalam pembelajaran metematika mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yakni konsistensi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Matematika sebagai pelajaran esensial yang diajarkan kepada anak pada tiap tingkat pendidikan. Bahkan pada pendidikan anak usia dini matematika sudah mulai diperkenalkan. Ini menunjukkan bahwa matematika itu sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Kemampuan-kemampuan yang dapat diperoleh dari belajar matematika antara lain adalah:
1.      Kemampuan berhitung
2.      Kemampuan mengamati dan membayangkan bangun-bangun geometri dan sifatkeruangannya.
3.      kemampuan melakukan berbagai macam pengukuran, misalnya panjang, luas,volume, berat, dan waktu.
4.      Kemampuan mengamati, mengorganisasi, mendeskripsikan, menyajikan, dan menganalisis data.
5.      Kemampuan mengamati pola atau struktur dari suatu situasi.
6.      Kemampuan untuk membedakan hal-hal yang relevan dan hal-hal yang tidak relevan pada suatu masalah.
7.      Kemampuan untuk membuat prediksi atau perkiraan tentang sesuatu halberdasarkan data-data yang ada.
8.      Kemampuan menalar secara logis, termasuk kemampuan mendeteksi adanyakontradiksi pada suatu penalaran.
9.      Kemampuan berpikir dan bertindak secara konsisten dan kreatif.
10.  Kemampuan berpikir dan bertindak secara mandiri (independen) berdasarkanalasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
11.  Kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai situasi.

B.     Saran
Para pengajar, termasuk pengajar matematika, sebagai agen pembelajaran sekaligus agen perubahan, dapat menjadi guru-guru terbaik bagi peserta didiknya. Untuk itu, guru dituntut menjadi sumber inspirasi sekaligus menjadi inspirator bagi mereka.


DAFTAR PUSTAKA
·         Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konstatasi Masa KiniMenuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas

0 comments:

Post a Comment