MATEMATIKA
DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
NAMA : SEPTINA DAMAYANTI
NPM : 1317031076
JURUSAN : MATEMATIKA
FAKULTAS : MIPA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas tentang Matematika dalam Membangun Karakter Bangsa.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bandar
Lampung, Agustus 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa
ini marak dibicarakan degradasi karakter manusia Indonesia.. Perilaku kurang
terpuji setiap hari menjadisajian berita media masa, seperti korupsi, kolusi,
nepotisme, suap, budaya instan,tawuran, pemerkosaan, narkoba, dan masih banyak
lagi. Kian mencemaskannya budayadan karakter anak negeri ini, menuntut kita
(para pendidik) untuk lebih peduli dan seriusdalam menyemaikan kembali karakter
bangsa yang bersendikan nilai-nilai luhur bangsa. Matematika sebagai wahana
pendidikan tidak hanya dapat digunakan untukmencerdaskan siswa saja, tetapi
juga mempunyai potensi untuk membentuk karaktersiswa. Oleh banyak kalangan,
pelajaran matematika diyakini memiliki nilai-nilaitertentu yang amat penting
dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa.Namun sayang, dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika sehari-hari, sekolah lebih sibuk dengan
aspek kognitif saja, sehingga aspek yang lebih mendasar, yaitu pembentukan dan
pengembangan karakter siswa kurang tersentuh.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah bagaimanakah peran matematika dalam membentuk karakter.
BAB II
ISI MAKALAH
A. Pembahasan
Karakter adalah sifat-sifat kejiawaan,
akhlak atau budi pekerti, tabiat dan watak. Karakter inilah yang membedakan
antara individu satu dengan individu lain di dunia ini. Bagaimanapun juga,
karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika,
90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak
bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Bagi
Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha
sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan
kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan
yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia.
Bagaimanakan Peran Matematika dalam Pembentukan Karakter?
Matematika terbentuk sebagai hasil
pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Dengan
bernalar anak bisa bisa membedakan ini baik atau buruk, bermanfaat atau tidak.
Bahkan dengan bernalar anak bisa mengambil tindakan dari permasalahan yang ada.
Dengan demikian tahap demi tahap perkembangan karakter anak mulai terbentuk.
Matematika merupakan bidang studi yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Matematika adalah dasar untuk memudahkan
belajar bidang studi lain. Dengan kata lain, orang yang mahir dengan matematika
akan mudah mempelajari pelajaran lain.
Matematika mempunyai peran penting dalam
kehidupan manusia, Setiap orang memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan
praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
berhitung, menghitung isi dan berat, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan
menafsirkan data, menggunakan kalkulator dan komputer dan sebagainya. Selain
itu, matematika dapat membantu memahami bidang studi lain seperti fisika,
kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya.
Bagi para orang tua matematika dapat
digunakan dalam berdagang dan berbelanja, dapat berkomunikasi melalui
tulisan/gambar seperti membaca grafik dan persentase, dapat membuat
catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain. Kalau diperhatikan pada berbagai
media massa, seringkali informasi disajikan dalam bentuk persen, tabel, bahkan
dalam bentuk diagram. Dengan demikian, agar orang dapat memperoleh informasi
yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka harus memiliki pengetahuan
mengenai persen, cara membaca tabel, dan juga diagram.
Sejalan dengan kemajuan jaman, tentunya
pengetahuan semakin berkembang. Supaya suatu negara bisa lebih maju, maka negara
tersebut perlu memiliki manusia-manusia yang pandai teknologi. Untuk keperluan
ini tentunya mereka perlu belajar matematika sekolah terlebih dahulu karena
matematika memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan teknologi itu
sendiri. Tanpa bantuan matematika tidak mungkin terjadi perkembangan teknologi
seperti sekarang ini, taat asas, disiplin, keseimbangan, kreatif dan inovatif.
Matematika yang selama ini hanya dimaknai sebagai
mata pelajaran biasa disekolah, sebenarnya bisa jadi sarana membangun karakter
siswa, selain itu dalam pembelajaran metematika mengandung nilai-nilai
pendidikan karakter yakni konsistensi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika
sebagai pelajaran esensial yang diajarkan kepada anak pada tiap tingkat
pendidikan. Bahkan pada pendidikan anak usia dini matematika sudah mulai
diperkenalkan. Ini menunjukkan bahwa matematika itu sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
Kemampuan-kemampuan
yang dapat diperoleh dari belajar matematika antara lain adalah:
1. Kemampuan
berhitung
2. Kemampuan
mengamati dan membayangkan bangun-bangun geometri dan sifatkeruangannya.
3. kemampuan
melakukan berbagai macam pengukuran, misalnya panjang, luas,volume, berat, dan
waktu.
4. Kemampuan
mengamati, mengorganisasi, mendeskripsikan, menyajikan, dan menganalisis data.
5. Kemampuan
mengamati pola atau struktur dari suatu situasi.
6. Kemampuan
untuk membedakan hal-hal yang relevan dan hal-hal yang tidak relevan pada suatu
masalah.
7. Kemampuan
untuk membuat prediksi atau perkiraan tentang sesuatu halberdasarkan data-data
yang ada.
8. Kemampuan
menalar secara logis, termasuk kemampuan mendeteksi adanyakontradiksi pada
suatu penalaran.
9. Kemampuan
berpikir dan bertindak secara konsisten dan kreatif.
10. Kemampuan
berpikir dan bertindak secara mandiri (independen) berdasarkanalasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
11. Kemampuan
memecahkan masalah dalam berbagai situasi.
B.
Saran
Para
pengajar, termasuk pengajar matematika, sebagai agen pembelajaran sekaligus
agen perubahan, dapat menjadi guru-guru terbaik bagi peserta didiknya. Untuk
itu, guru dituntut menjadi sumber inspirasi sekaligus menjadi inspirator bagi
mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia (Konstatasi Masa KiniMenuju Harapan Masa Depan.
Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
0 comments:
Post a Comment